Buku Tamu Cbox

Selasa, 23 Oktober 2012

Tanah (jenis - jenis tanah dan sifat elastis)

                  Penjelasan Umum

Tanah adalah kumpulan partikel dengan ukuran beranekaragam (butiran padat disertai air dan udara yang mengisi ruang – ruang  kosong di antara partikel padat) yang berasal dari hasil pelapukan batuan secara fisik, mekanis dan kimiawi.  Istilah-istilah seperti kerikil, lanau, lempung digunakan dalam teknik sipil untuk membedakan jenis-jenis tanah.

Tanah terdiri dari 3 unsur: udara, air dan bahan padat. Udara dianggap tidak mempunyai pengaruh teknis namun air sangat mempengaruhi sifat teknis tanah. Bila rongga terisi air seluruhnya, disebut kondisi jenuh (fully saturated). Bila rongga terisi udara dan air, disebut kondisi jenuh sebagian (partially saturated). Tanah kering tidak mengandung air (kadar airnya sama dengan nol). Hubungan antara kadar air, angka pori, porositas, berat volume sangat diperlukan dalam praktik perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pondasi (Hardiyatmo, 1996).

         Jenis-jenis Tanah
Berbagai usaha telah dilakukan untuk memperoleh klasifikasi atau pengelompokan jenis tanah secara umum, yang dapat membantu dalam memprediksi perilaku tanah ketika mengalami pembebanan. Dalam perencanaannya, klasifikasi tanah berguna sebagai petunjuk awal dalam memprediksi kelakuan tanah. Tanah berbutir kasar dapat diidentifikasikan berdasarkan ukuran butiran. Menurut MIT (Massachusetts Institute of Technology) nomenclature, kerikil adalah butiran dengan diameter lebih besar dari 2 mm. Pasir adalah butiran yang ukurannya kurang dari 2 mm, masih dapat dilihat oleh mata. Tanah pasir disebut pasir kasar jika diameter butiran berkisar 0,6 s/d 2 mm, pasir sedang jika diameter butirannya 0,2 s/d 0,6 mm, pasir halus bila diameter butirannya 0,06 s/d 0,2 mm. Tanah berbutir halus terdiri dari fraksi-fraksi tanah mikroskopis yang mengembangkan plastisitas atau kohesi disebut lanau. Lempung adalah kumpulan butiran mineral kristalin bersifat mikroskopis dan berbentuk serpihan-serpihan atau pelat-pelat, butiran lempung lebih halus dari lanau.


         Sifat Elastis pada Tanah
Modulus tegangan-regangan (Es), modulus geser (G’), rasio poisson (μ), dan modulus reaksi bagian bawah (ks) adalah sifat-sifat elastik yang penting. Nilai-nilai ini umumnya dipakai untuk menghitung perkiraan-perkiraan penurunan pondasi.
Modulus tegangan-regangan dapat diperoleh dari lereng (tangen dan sekan) pada kurva tegangan-regangan pada pengujian triaksial (Gambar Sifat-sifat elastis pada tanah).
Modulus geser (G’) umumnya dipakai pada masalah getaran untuk memperkirakan amplitudo perpindahan dan frekuensi pondasi.. Modulus geser berhubungan dengan Es dan μ sebagai berikut:
Gs = Perbandingan tegangan geser (s) / regangan geser (Es)
Gs = ES / (2(1+μ)) 
Nilai rasio poisson untuk beberapa bahan diberikan pada Tabel di bawah. Akan tetapi, berdasarkan ulasan-ulasan di atas perhatikanlah bahwa nilai untuk tanah itu sangat tak menentu terhadap nilai-nilai pada tabel yang umumnya diperkirakan karena teramat susah untuk membuat penetuan μ secara langsung.
Modulus reaksi lapisan bawah (ks) dapat didefinisikan sebagai perbandingan tegangan (∆σ) dengan deformasi (∆δ) seperti yang diperlihatkan.
                         Tabel Jangkauan Nilai Modulus Tegangan-Regangan Statik Es untuk beberapa jenis tanah
Tanah
ES
Ksf
MPa
Lempung


          Sangat lunak
50 – 250
2 – 15
          Lunak
100 – 500
5 – 25
          Sedang
300 – 1000
15 – 50
          Keras
1000 – 2000
50 – 100
          Berpasir
500 – 5000
25 – 250
Laci es


          Lepas
200 – 3200
10 – 153
          Padat
3000 – 15000
144 – 720
          Sangat padat
10000 – 30000
478 – 1440
          Tanah lus (loss)
300 – 1200
15 – 60
Pasir


          Berlanau
150 – 450
5 – 20
          Lepas
200 – 500
10 – 25
          Padat
1000 – 1700
50 – 81
Pasir dan kerikil


          Lepas
1000 – 3000
50 – 150
          Padat
2000 – 4000
100 – 200
Serpih
3000 – 300000
150 – 5000
Lanau
40 – 400
2 – 20
                       Sumber: Analisa dan desain pondasi, edisi 4, jilid 1, Joseph E. Bowles, 1988, hal. 94

                 Tabel angkauan nilai banding Poisson (μ)
Jenis tanah
μ
Lempung jenuh
0,4 – 0,5
Lempung tak jenuh
0,1 – 0,3
Lempung berpasir
0,2 – 0,3
Lanau
0,3 – 0,35
Pasir (padat) pasir berkerikil
0,1 – 1,00
               Biasa dipakai
0,3 – 0,4
Batuan (Rock)
0,1 – 0,4                                       (agak bergantung pada jenis batuan)
Tanah lus
0,1 – 0,3
Es
0,36
Beton
0,15
                      Sumber: Analisa dan desain pondasi, edisi 4, jilid 1, Joseph E. Bowles, 1988, hal. 95


Gambar Sifat-sifat elastis pada tanah
Sumber: Analisa dan desain pondasi, edisi 4, jilid 1, Joseph E. Bowles, 1988, hal. 94

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar