Kolam-kolam ini sengaja dibuat untuk menampung air laut yang kemudian diuapkan hingga menjadi garam kristal. Meski waktu panennya tergolong lama, yakni lima tahun, tapi garam-garam di sini tidak pernah habis.
Uniknya, air kolam ini memiliki warna yang berbeda-beda. Ini yang membuat penasaran para turis. Apa yang menyebabkan air di kolam ini menjadi berwarna-warni? Adalah mikroorganisme Synechococcus, Halobacteria, dan Dunaliella yang menghasilkan kecantikan ini. Mereka hidup dan berkembang biak di atas permukaan airnya.
Kolam ini akan berubah warna menjadi biru tua dan hijau, jika kadar garamnya rendah. Sebaliknya, jika kolam menjadi merah, artinya kadar garam dari air laut tersebut sedang tinggi. Atau saat kandungan garamnya sedang, kolam ini akan berubah menjadi jingga.
Sedangkan warna kekuningan akan muncul jika dalam air tersebut didominasi oleh mikroorganisme Dunaliella. Selain mikroorganisme dan kadar garam, perubahan warna ini juga dipengaruhi oleh cuaca. Saat angin berhembus kencang maka warna air dalam kolam akan tampak kusam. Namun jika hujan datang, warna kolam garam ini pun bergeser menjadi lebih jernih.
Sumber:
Forum.viva
Forum.viva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar